<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7675043069590334" crossorigin="anonymous"></script>

Friday, 22 June 2012

Definisi Filsafat


Definisi Filsafat

        Secara Etimologi(Asal Kata)
Filsafat berasal dari kata philosophia yang berasal dari Bahasa Yunani. Philia artinya cinta dan Sophia artinya ilmu atau kebijaksanaan,  hikmah, kepandaian ilmu. Filsafat atau philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada ilmu.
        Dari wikipedia bahasa Indonesia
dijelaskan bahwa Filsafat merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

        Johann Gotlich Fickte (1762-1814 )
Filsafat adalah ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat mengkaji seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.

        Aristoteles (384 SM – 322SM)
Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).

        Plato (427SM – 347SM)
Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).

        Marcus Tullius Cicero (106 SM – 43SM) 
Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya. Hal senada juga dikemukakan oleh Drs. H. Hasbullah Bakry bahwa filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

        Dr. M. J. Langeveld
Filsafat sebagai  ilmu kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan masalah: ” lingkungan masalah keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya) ” lingkungan masalah pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, logika) ” lingkungan masalah nilai (teori nilai etika, estetika yang bernilai berdasarkan religi) .

        Paul Nartorp (1854 – 1924 )
Filsafat adalah ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .

        Descartes (1596 – 1650)
Filsafat sebagai kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya. Sedangkan Darmodihardjo menyatakan Filsafat sebagai pemikiran dalam usahanya mencari kebijaksanaan dan kebenaran yang sedalam-dalamnya sampai keakar-akarnya (radikal, radik-akar), eratur (sistematis) dan menyeluruh (universal). Sementara itu IR. Putjowijatno mendefinisikan Filsafat sebagai  ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan atas pikiran bela.

        Prof. Dr. Fuad Hasan (Guru besar psikologi UI)
Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.

        Al-farabi (filsuf muslim terbesar sebelum ibnu sina)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.

        Immanuel Kant (1724 -1804)
Immanuel Kant yang sering disebut raksasa pikir Barat, mengatakan : Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:
- apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
- apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
- sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home